“REMENTAL RECORDS: MERAKIT & MERACIK DISTORSI, MENJAGA PERLAWANAN AGAR TETAP TERDENGAR DENGAN NYAMAN DITELINGA”

Di setiap kota, di setiap scene & pergerakan, selalu ada sosok yang bekerja dalam senyap. Bukan yang sibuk mengangkat nama sendiri, bukan yang sekadar pamer eksistensi. Mereka adalah penjaga nyala, perakit bom suara, yang memastikan bahwa musik bawah tanah tetap hidup, tetap melawan, tetap menyala meski dunia menutup telinga.

Di Kupang, nama itu adalah Remon Mekeng.

Orang-orang mengenalnya sebagai produser underground, tukang rekam, tukang mixing-mastering. Tapi dia lebih dari itu. Dia adalah arsitek suara, peracik distorsi, dan yang lebih penting, tulang punggung scene bawah tanah Kupang. Tanpa dia, banyak band mungkin hanya sebatas angan, lagu-lagu hanya tinggal riff yang tak pernah terdengar, dan pergerakan hanya jadi obrolan basi di tongkrongan.

REMENTAL RECORDS: BUKAN SEKADAR RECORDS, TAPI TEMPAT IBADAH DISTORSI

Dari ruang kecil Cherry Bomb yang dipenuhi alat rekaman, kabel berserakan, ampli berdengung, dan asap rokok yang menggantung di udara, REMENTAL RECORDS berdiri. Ini bukan sekadar studio biasa. Ini adalah bengkel suara, tempat di mana band-band bawah tanah Kupang datang membawa energi mentah mereka, dan pulang dengan karya yang bisa mengguncang telinga siapa saja yang berani mendengarnya.

Di tangan Remon, musik bukan cuma suara, tapi juga perlawanan. Lagu-lagu yang lahir di REMENTAL RECORDS bukan sekadar kumpulan nada, tapi manifesto, luapan amarah, harapan, dan suara dari mereka yang menolak tunduk.

Dari band punk yang berteriak soal realita, hardcore yang menggila, rocksteady reggae yang mengalun lembut hingga metalhead dan lainnya yang memuntahkan distorsi tanpa kompromi, Remon ada di sana—bukan sekadar teknisi, tapi penjaga api.

RENDAH HATI, TAPI TAK TERGANTIKAN

Yang membedakan Remon dari banyak produser lain adalah kerendahan hatinya. Dia tidak mencari sorotan, tidak butuh tepuk tangan. Tapi kalau ada band baru yang butuh tempat rekaman, dia selalu ada. Kalau ada musisi yang kesulitan menyusun lagu, dia ikut membantu. Kalau ada band yang butuh mixing atau mastering, dia pastikan hasilnya maksimal.

Tanpa orang seperti dia, skena bawah tanah mungkin sudah lama mati suri. Karena skena bukan cuma soal band yang naik panggung dan moshing di bawah lampu merah redup. Skena butuh orang-orang yang bersedia bekerja di belakang layar, menjaga semua ini tetap hidup, memastikan bahwa musik yang lahir bukan cuma euforia sesaat, tapi juga jejak sejarah pergerakan.

Dan yang lebih gila lagi Remon Mekeng tidak menyinggung tentang materi dana dibeberapa band karena dia sangat tulus untuk membantu, “TAPI INGAT: SEHARUSNYA KITA SADAR DAN HARUS MEMBERIKAN SUATU PENGHARGAAN UNTUK REMENTAL RECORDS, JANGAN MENUTUP MATA, KARENA DARI RECORDSLAH KITA PUNYA SUARA YANG INDAH DAN DIA HIDUP”

UNTUK SIAPA SAJA YANG MASIH PUNYA API

Buat kalian yang masih punya nyali untuk berkarya, buat kalian yang percaya bahwa musik bukan cuma hiburan tapi juga senjata, buat kalian yang ingin suara kalian tak sekadar mengendap di kamar—REMENTAL RECORDS ada untuk itu.

Bawa riff lo, bawa lirik lo, bawa semua amarah dan kegelisahan yang selama ini terpendam. Rekam, suarakan, dan biarkan distorsi membelah langit Kupang. Karena selama masih ada orang seperti Remon Mekeng, suara bawah tanah tak akan pernah mati.

HIDUP BISING! HIDUP MANDIRI! LONG LIVE REMENTAL RECORDS!

“REMENTAL RECORDS: Meracik sound, merekam kegilaan, dan memastikan suara bawah tanah tak pernah redup!”

(939) remental records – YouTube