
Bonz Marley mulai terlibat dalam skena punk di Tangerang sejak awal 1999. Ketertarikan awalnya terhadap musik D-beat/raw punk datang karena D-beat sendiri merupakan gabungan dari fast hardcore dan punk, membentuk sound cepat yang khas. Di era 2010 ke atas, itulah yang menjadi dasar Unconscious membawa genre D-beat raw.
Awalnya, karena banyak anak muda di komplek yang menyukai musik punk dan sering nongkrong bareng, mereka berencana membentuk band punk. Dari situ Bonz menjadi vokalis, dan iya, dia memang ikut membentuk Unconscious sejak awal terbentuknya.
Pengaruh terbesar Bonz dalam membentuk suara dan karakter Unconscious adalah dengan menyuarakan aspirasi masyarakat, kejadian sehari-hari, serta kritik terhadap bobroknya pemerintah dan korupsi. Karakter band ini adalah anarko.
Gaya vokal Bonz yang khas ternyata dipengaruhi oleh vokalis seperti Exploited, Chaos UK, Warcry, Avskum, dan Mob 47. Dalam band, selain bernyanyi, Bonz juga terlibat dalam penulisan lirik dan pembentukan arah musik bersama anggota lain atas dasar kesukaan yang sama.
Semua pengalaman panggung bersama Unconscious sangat berkesan bagi Bonz karena tiap gigs punya euforia yang berbeda. Ia memandang peran vokalis di band punk, terutama di skena lokal Tangerang, sangat beragam dengan karakter vokal yang berbeda-beda tergantung genrenya, dan semuanya keren.
Secara pribadi dan ideologis, Unconscious bagi Bonz berarti “tidak sadarkan diri,” dan membawa semangat anarko punk.

Unconscious sendiri pertama kali terbentuk pada September 1999 di Harkit, Tangerang. Personel awalnya adalah Arifin (Ipink, alm), Ragas (alm), Aries Bad (alm), Aldis, Petoy, dan Bonz sendiri. Mereka saling mengenal karena satu komplek dan satu tongkrongan.
Nama “Unconscious” diambil dari bahasa Inggris yang berarti tidak sadarkan diri, karena waktu itu mereka sering mabuk sampai tidak sadar. Motivasi awal mereka membentuk band adalah untuk menyalurkan hobi yang sama dan sefrekuensi di punk.
Band-band yang paling memengaruhi mereka saat pertama kali terbentuk adalah Exploited, Chaos UK, Partisan, dan GBH. Saat itu, mereka berdiri di bawah scene Tangerang Street Crew yang cukup ramai dan saling support.
Tantangan awal yang mereka hadapi sebagai band baru adalah konflik dengan pecinta musik lain seperti grunge dan grindcore. Dari formasi awal sampai sekarang, band ini berevolusi dari raw punk ke hardcore punk hingga D-beat raw. Formasi sekarang adalah Bonz (vokal), Aditriot (gitar), Bronx (bass), dan Ukkus (drum).
Band ini sempat vakum karena Bonz harus menjalani hukuman selama 3 tahun akibat keterlibatannya dengan kepolisian. Setelah bebas, mereka tetap kompak dan melanjutkan kembali band ini dengan rencana yang sempat tertunda.
Momen paling berkesan di tahun 2007 awal perjalanan mereka adalah saat diundang ke Semarang oleh Tamsing Miring dan berjalan bersama dengan personil band unconscious, teman teman dari tangerang dan juga sahabatnya dari kupang yang waktu itu juga berada di tangerang yaitu arif naphy dan Roy Timor Ink Tattoo.

Unconscious bagi Bonz berarti “tidak sadarkan diri,” dan membawa semangat anarko Punk!
Leave a Reply